Click this link!

Sunday, December 21, 2008

Condemned for life

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Come on sweetheart
let's adore one another
before there is no more
of you and me

a mirror tells the truth
look at your grim face
brighten up and cast away
your bitter smile

A generous friend
gives life for a friend
let's rise above this
animalistic behavior
and be kind to one another

spite darkens friendships
why not cast away
malice from our heart

once you think of me
dead and gone
you will make up with me
you will miss me
you may even adore me

why be a worshiper of the dead
think of me as a goner
come and make up now

since you will come
and throw kisses
at my tombstone later
why not give them to me now
this is me
that same person

I may talk too much
but my heart is silence
what else can i do
I am condemned to live this life.

Maulana Jallaluddin Rumi, may Allah sanctify his soul & bless his secret


Let the world betray and deceive every moment -
No matter what; there is no escape from death.

Diwan ash-Shafiýi p.111; Khazanatu’l Adab 2/426; Jawahiru’l Adab p.665

Friday, November 21, 2008

Dalam kesusahan..

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

tika hati-mu berat dirundung masalah,
jiwa-mu resah dibebani risau,
fikiran-mu berkecamuk kacau-bilau;

berdzikirlah.

berdzikirlah dikau sehingga lenyap seluruh isi dunia ini!
dzikirlah sehingga lenyap dirimu!

Allah, Allah, Allah,
Allah, Allah, Allah,
Allah, Allah, Allah .......................huuuuuu Allah

أشهد أن لا إله إلاَّ الله و أشهد أن محمد رسول الله


"hilang di mata tidak mengapa, jangan kita kehilangan RASA!!" he he he he :P


Getaran jiwa melanda hatiku
............................................
Walau hanya sederhana
Tetapi tak mengapa
Moga dapat membangkitkan
Sadarlah kamu wahai insan

..........................................
..........................................
Bagaikan kembang
Sentiasa bermadu
...........................................
Lemah tiada berjiwa....hampa

Tak mungkin hilang
...............................................
Bagaikan kembang
Sentiasa bermadu
Andai dipisah .........................
Lemah tiada berjiwa..............

hampa.

-- dari Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh.

bergetarlah jiwamu sehingga musnahnya alam maya ini!

Allah hu, Allah hu, Allah hu Haqq!

itu darwes sudah gila.

Friday, November 14, 2008

Forgetfulness

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

In remembrance,
forever young we are!

In remembrance,
never shall we be troubled!

In remembrance,
never will we feel the pangs of hunger!

In remembrance,
neither fatigue nor sleeplesness overpowers us!

In remembrance,
never will we be poor!

In remembrance,
never shall we be humiliated!

In remembrance,
how so ever close we are!

If only we remember!

Thursday, November 13, 2008

This Journey of ours



بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

The seeker said to himself,
"If I'd known the real meaning of this being with God,
how should I have gone searching for Him?
But that knowledge depended on this journeying:
that knowing can't be gained by thinking,
no matter how precise."

Mathnawi VI, Maulana Jallaluddin Rumi, may Allah sanctify his soul & bless his secret

that beautiful rose in bloom; have we ever thought of how it spent time in the dirt before rising majestically? hidden underground covered with soil and trampled on.
are we 'planted' yet?
the rose that is not planted will never unfold to reveal its sublime beauty.

when? will our petals unfold?

smelling dead roses.


Thursday, November 6, 2008

About Me.. Tentang AKU

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

There are various ways for people who want to know themselves or the "I"-ness. Some go through meditation, seclusion, emptying the thoughts, practices through self flagellation and such. But for people on the path, it is through zikrullah that is taught through the masters. Through zikr and guidance from a true master will they arrive to know themselves and the I.

People of the path had said that "whoever knows himself, knows his lord". This does not mean he becomes the lord!. When someone understands the picture, he will the recognize the one pictured.
When someone identifies the reflection onthe mirror, he will recognize the owner of the reflection. Understand!

I am merely a ray from His Sun. I am a wave from the ocean of Ar-Rahman. I am merely a letter in the pages of Al-Haq. I am a grain of sand in the desert of Existence Of The Most Engulfing and The Most Vast. I am merely a shadow from His shadow of the One Most Exist. That is the I which is not separated from my Lord.

I don't deserve praise because it is "empty". The One Real Existence is only Him. I don't praise other than Him as all that is other than Him is emptiness as well.
The One that deserves praise and worship is the Real Existence alone.



Renunglah ke dalam AKU. Dia berada dalam kesadaran AKU. Maha Halus dan Maha Seni. AKU terdengar bisikanNYa. Dalam waktu sunyi sepi, paling baik mendengar bisikan hati nurani. Tanpa huruf, tanpa suara, tetapi AKU faham segalanya.

AKU kenal Dia dalam kesadaran batinku kerana AKU berhubung dengan Dia tanpa menyekutukanNya. Inilah satu hasil zikrullah.

AKU tidak patut dipuji kerana ianya "kosong". Yang Maha Wujud Hakiki hanya Allah. AKU tidak memuji selain Allah (ghairullah) kerana ghairullah itu kosong juga. Yang patut dipuja dan dipuji hanya yang Wujud Hakiki itu sahaja.


AKU
bodoh. Dialah yang mencerdikkan AKU. AKU lemah Dialah yang menguatkan AKU. AKU tidak tahu, Dialah yang memberiku tahu. AKU papa kedana, Dialah yang memperkayakan AKU.



Di manakah aku? Ke manakah aku? akukah?


-Peace be to you-

Thursday, October 16, 2008

Perjalanan Menuju Tuhan



Taklukilah dirimu

Hilangkan kemahuanmu dengan kehendakNya

Lenyaplah dari (pandangan) manusia

Kembali.

Saturday, October 11, 2008

I saw my Lord....

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

You are the One who
encompassed "everywhere"
So that no "where", except You are there

Where has no "where"
in regards to You
for "where" to know where You are

not can imagination, imagine You
for imagination to know where You are

Your Knowledge encompasses everything
so that everything i see is You!


where ever you turn, there is.

fa ainama tuwallu fathamma wajhu Allah..


............Seseorang yang telah mencapai tingkat tersebut adalah seorang yang suci dan tidak akan bertindak atas kemauan sendiri, tetapi karena Kehendak-Nya, Kehendak-Nyalah Yang Berlaku.

Kehendak-Nyalah yang berlaku.

Kehendak-Nyalah yang berlaku.

bukan kerna kehendak mu, Kehendak-Nyalah jua yang berlaku...

for certainly after every hardship shall come ease,..certainly after hardship shall come ease.
no soul shall be burdened by more than what it can carry.

guide us to the straight path.

Sunday, September 28, 2008

Teka-teki donia


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Kita jangan menyangka bahawa Allah lemah menolong hambaNya. Teka-teki hidup ini amat banyak, orang berakal mati kelaparan, orang bodoh dapat mengumpulkan harta; pembela kebenaran terpencil di dalam hidup; penipu menjadi kaya-raya. Orang kafir pula mempunyai harta benda berbidang-bidang tanah. Orang Islam jadi penyapu jalan. Selidiki dahulu rahsia semua, baru ambil keputusan!


Sebelum ada kekayaan, orang pandai menggunakan wang yang belum ada dalam khayal. Setelah ada kekayaan, hilanglah akal; kemana gerangan dipergunakan?

source: ???


A Contented Life

Let the days pass as they will
Be content with Allah’s will.
Do not regret what this day’s cast,
For this world’s pains for sure won’t last.
Be a man against fears strong,
Be kind and loyal, all life long.
If in folk’s eyes your faults abound,
And you wish that they be gowned:
Then shelter seek beneath kind acts,
For kindness well all blame retracts.
From enemies hide your weakness
For gloating foes do bring distress.
From misers never seek favor:
In fire there is no water.
Patience won’t reduce income,
Nor fretfulness increase the sum.
Neither pain nor joy shall last,
Nor poverty, nor riches vast.
But if your heart is satisfied
Then you do own the whole world wide.
A man on whom his fate alights
No depths shall save, nor any heights.
Allah’s earth is wide, but know,
That destiny makes it narrow.
Face each day on even keel.
There’s no balm from death can heal.

[Imam al-Shafi`i]

Monday, August 4, 2008

Garam di telaga jiwa

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي
"Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya berat dan air mukanya resah. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.

"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya.

Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.

"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?".
"Segar.", sahut tamunya.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.
"Tidak", jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk belakang si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. "Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu." Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa."

-dari petikan di laman www.gagakmas.org

Our hearts are vessels.
Pour a handful of salt into a small cup, it will taste bad.
Pour it in a pure spring gushing from earth, and no taste remain. Just the freshness.
Choose your vessel and get on with it.

-Peace be to you-

Friday, July 4, 2008

The Great Wall

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

It is not that simple;
of letting the world go;
if the soul creates an illusionary wall.

If gold and stone is not the same to you;
no rest shall you find;
for inner peace is attained through detachment;

Woe o soul!;
for creating this illusion;
non existing walls of brilliance;

Now I know;
this is what happens when there is no spirit;
and only letters;

Four corners; four mute walls;
staring menacingly at me;
inside is prison, outside is prison;
Where shall I go?



Bukan semudahnya
Melepaskan dunia
Jika jiwa mencipta tembok kepalsuan

Empat penjuru, empat tembok bisu
memandang kejam padaku
Di dalam penjara, di luar penjara
Manakah tempatku mengadu..


-Peace be to you-

Friday, June 27, 2008

Renungan

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya (Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI . Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT . Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri "

Friday, May 23, 2008

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Lord,

Grant us the serenity to accept things we cannot change;
the courage to change the things we can;
and the wisdom to know the difference.

for certainly You are the all Knowing, the most Wise.
we are only hoping for Your mercy and compassion,
it is only to You that we complain of our weaknesses,
our shame; our wrongs, be it open or secret;

O Lord,
Let not our hearts deviate from the Truth.

Aid us for certainly only You are the aider;
Give us success for only from You comes success;
Forgive us for only You are the forgiver;
and Bless us O You who bestows blessing,
and we ask of You for sustenance, for certainly You are the Giver.

O Lord,
Grant us the remembrance to remember always; lest we forget.

Saturday, April 26, 2008

What matters


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Say Bismillah, In the name of God,
as the priest does with a knife when he offers an animal.

Bismillah your old self
to find your real name.


There are many people with their eyes open whose hearts are shut.
What do they see?
Matter.
But someone whose love is alert, even if the eyes go to sleep, he or she will be waking up thousands of others.


Hidden from all eyes and ears
let us tell each other of our soul.
Smile like a rose with no lips
and keep silent like a thought.

Let us speak silently the secret like Spirit
and avoid talkers who use words in vain.

Let us join our hands
listen to every flutter of our heart
let us become one in silence.

Divine destiny knows our fate
to the last detail.
Let our story be told in a silent way.

Tuesday, April 1, 2008

Fooled.. no more

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي
In a poem titled Self-Portrait he says remembering the bayt-ar-Ridwan:

When half a thousand years and more
Had passed, and men allegiance swore
To the Arab Prophet, beneath the tree,
My willing hand was still not free
From bonds of time and space to be
Between his hands in fealty.

Such blessings missed, time was when I
Within myself would wonder why,
Half quarrelling with the book of fate
For having writ me down so late..
But now I no longer my lot
Can question, and of what was not.

No more I say: Would it had been!
For I have seen what I have seen,
And I have heard what I have heard.
So if to tears ye see me stirred,
Presume not that they spring from woe:
In thankful wonderment they flow.
Praise be to Him, the Lord, the King,
Who gives beyond all reckoning

(Collected Poems, Archetype, 2001 Sidi Abu Bakr Siraj-ad-Din a.k.a Martin Lings )

Monday, March 24, 2008

Miskin

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Menurut hadis qudsi Allah berfirman kepada Musa a.s

Wahai musa!
di antara hamba2ku ada diantaranya jika mereka meminta syurga dengan segala kelengkapan dariKu nescaya akan Aku beri.
Ada pula diantaranya jika mereka meminta kulit cemeti(sekalipun),tidak akan aku beri.
Bukan yang demikian itu disebabkan hina menurut pandanganku.
Aku ingin menyimpan untuknya di akhirat kerana kemurahanKu dan ingin menjaganya dari dunia,laksana seorang pengembala menjaga kambingnya dari tempat yang berbahaya.

Wahai Musa!
tidak aku dorong orang fakir miskin kepada orang2 kaya kerana gudang2ku sudah sempit bagi mereka atau rahmatku sudah tidak meliputi mereka,akan tetapi telah aku tetapkan sebahagian dari harta yang ada pada orang2 kaya untuk mencukupi kehidupan fakir miskin.
Aku ingin menguji orang2 kaya bagaimana sikap mereka dalam melaksanakan hak fakir miskin
yang ada pada mereka.

Wahai Musa!
apabila mereka telah melaksanakan hak itu,nescaya aku sempurnakan nikmatKu kepada mereka dan aku gandakan di dalam dunia untuk satu kebaikan sepuluh kali ganda.
Wahai Musa!
jadilah engkau gudang kekayaan bagi fakir miskin,benteng perlindungan bagi orang lemah,hujan nikmat bagi mereka yang meminta perlindungan.
Nescaya aku akan menjadi teman dan kawanmu yang akrab dalam kesulitan,
menjadi teman penghiburmu ketika engkau kesepian dan akan menjaga serta melindungimu siang dan malam.

(Hadis riwayat Ibnu Najjar dari Anas r.a)

Friday, February 29, 2008

Come,come,come

This being human is a guest house.
every morning a new arrival.
A joy, a depression, a meaness,
some momentary awareness comes as an unexpected visitor.
Welcome and entertain all!
Even if they’re a crowd of sorrows,
who violently sweep your house empty of its furniture,

still, treat each guest honorably.
He may be clearing you out
for some new delight.
The dark thought, the shame, the malice,
meet them at the door laughing,
and invite them in.
Be grateful for whomever comes,
because each has been sent
as a guide from beyond.

Jalal ad-Din Rumi,

Tuesday, February 19, 2008

Apo Nak Dikato...?


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِي

Adakah kamu merasa senang hati?

Bagaimana bisa merasa senang hati jika apa yang diidamkan tiada di sini.

Apakah pula kamu berdukacita?

Bagaimana pula mungkin berduka cita atas bayang-bayang yang tiada maknanya maupun nilai.

"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan redha lagi diredhai. Masuklah bersama hambaKu ke dalam syurgaKu" (Al-Fajr 27-30)


“YAA AYYATUHA NAFSUL MUTMAINNAH, IRJI’II ILAA RABBIKI RADHIYATAN MARDHIYYAH, FADKHULII FII IBAADII WADKHULII JANNATII”. (Al-Fajr 89:27-30)

“O soul that is at rest satisfied. Return to your Lord well-pleased (with Him), well-pleasing (Him). So, enter among My servants, and enter into my Paradise”.

Saturday, February 9, 2008

Become the Sky

Inside this new love... die
your way begins on the other side
become the sky

take an axe to the prison wall
escape

walk out like someones suddenly born into color
do it now

you're covered with thick cloud
slide out the side
die... and be quiet

quietness is the surest sign that you've died
you're old life was a frantic running from silence

the speechless full moon comes out now.

Friday, January 25, 2008


Everyone understands this voice when it arrives. It speaks with the same authority to Turk and Kurd,Persian, Arab , Ethopian; one language.

Monday, January 14, 2008

Silence

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Truly you have heard nothing if you have never listened to silence,
You have said nothing if you are unable to speak with the absence of words,
Silence is the emptyness that fills everything.

Let silence speak,
and listen.

in the absence of sound, its all you can listen.

sometimes in order to be heard, you need to be silent.



-May silence bring you peace-

Wednesday, January 2, 2008

We Live Today

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

We only live today.
Yesterday is gone.
No remorse nor effort will bring it back,
Whats done is done.

Tomorrow is unknown.
Why dread what might never come,
What will be, will be.

For certainly we only live today.

And in God we shall trust. And that is enough.

-Peace be to you-