These are the walls that are hiding the eternal Living God

That is what the world is
that is why when you begin to understand that it is all meaning
that is why you start to love the world
the alam, not the dunya.

it is an instrument for which you know something.. the alim

it is Gods' vehicle to give us knowledge

and that is what the world is
it is meaning.

until you find its meaning
you won't be of the people of discernment.. 'ulil absar.


"I pass the house of Layla and kiss the walls of the house...I kiss the walls of the house...but it is not the walls of the house...that have enraptured my heart.. but love... for the one that lives between those walls" ~ Majnun


semua kita adalah umpama api yang menyala
samada sekecil-kecil percikan mancis mahupun unggun yang menjulang marak
lambat laun akan terpadam jua

pilihlah cara kamu ingin membara.

hijrah itu berdasarkan niat

Ya Allah,
Janganlah Engkau pertimbangkan kami berdasarkan amal kami,
tapi hitunglah berdasarkan rahmat-Mu Ya Rahman, Ya Rahim

Amal kami sekadar mampu melalui lubang mata jarum
maka selubungilah kami dengan rahmah dan maghfirah-Mu yang meliputi langit dan bumi Ya Karim!

Ya Allah, Ya Wadud
Kasihanilah kami, redhailah kami

Sesungguhnya hanya keredhaan-Mu jualah yang kami cari
dan kepada-Mu jualah kami kembali

Apa jua kebaikan yang kami ungkapkan,
Engkau benarkan juga di dalam hati kami
Sesungguhnya kami tidak mampu Ya Allah, Ya Qawiy, Ya Qadir

Tiadalah daya  mahupun  upaya melainkan apa yang pada-Mu Ya Allah

Ya Afuw, Ya Ghaffar
Ampunikanlah kami, ampunikanlah kami, ampunikanlah kami!

Selawat dan salam ke atas nabi junjungan, sayyidina wa habibina Muhammad salallahu alaihi wa salam, ahli bait serta sahabat-sahabat.


Tidak akan rugi sesiapa yang menghadap-Mu
Tidak akan untung sesiapa yang berpaling daripada-Mu
Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah!

Allah hu Ahad
Allah hu Somad
lam yalid wa lam yulad
wa lam yakulla hu kufuwan Ahad

Bebas/Babas

Apakah erti "kebebasan"?

adakah sang helang mahu berenang di dalam lautan,
dibatasi oleh langit?

adakah si ikan mahu menari-nari atas angin,
tak cukup lautan untuk diterokai?

Langit itu adalah kebebasan bagi si helang
namun maut untuk ikan

Laut itu amat luas untuk si ikan
tetapi akan melemaskan helang.

Kita berjuang untuk kebebasan, tapi kebebasan untuk apa?
kita cuma boleh menjadi seperti kejadian asal cuma.

Tikar sejadah dunia inilah kebebasan,
kebebasan daripada diperhamba selain yang Maha Esa,
Yang menjanjikan lautan tiada bertepian untuk direnangi,
dan langit yang mencapai ke akhirat,

Namun;

Kita tetap memilih untuk dipenjara dan memanggilnya kebebasan.

Have to,
will soon tire you.

Love to,
frees you.

a merchant hopes for profit
while a lover melts in the Beloved
like sugar in water
erasing itself of itself.



sampai bila harus bersabar?
sampai hilangnya sabar;

dan terbitnya redha.

buat kerana semata amanah, lambat laun akan penat.
buat kerana cinta, semakin lama makin rehat.


ada tiga golongan dalam beramal:
takut seksa, mereka ini hamba
mengharap pahala, mereka ini peniaga
kerana cinta, mereka ini merdeka

satu tiada dua, ada tiada mula, wujud tiada akhir.

Live to not only amass things, but to seek its meaning.

How many souls have gathered wealth,
only to regret when greeted by death,
therefore remember to gather your breath,
so as to not waste health.

what is produced in haste, will quickly go to waste.

in a world that is obsessed in looking busy, moving backwards is always an option.



kamu ada kepala,
tapi kepala itu bukanlah kamu.

kamu ada tulang empat kerat,
tapi adakah itu dirimu hakikat?

kenalilah diri sebelum mati.

Let the lover be

Life can be poetry in the making,
like a rose blossoming in spring,
if only you let it be.

But it can also be formulaic,
nothing more than an equation,
a mathematical function.

All that is done is plugging in the numbers,
merely adding to the final sum,
a sum which is lesser than its part.

Live aesthetically,
fully appreciating, fully aware.

or live anaesthetically,
detached and numb.

perhaps the numbness is good for the pain,
but is it worth missing the beauty?

either be sons of the moment or be lost in the moment.

"By Al-'Asr (the Time)
verily man is in loss!
save those who have faith, and do righteous deeds, and enjoin in the mutual teaching of truth, and of patience and constancy." ~ Surah Al-'Asr (103)



adalah satu kerugian jika "kewarasan"-mu cuma membawa kebimbangan dan keluh kesah,
sedangkan si-majnun tenggelam dalam rasanya,

biarkan majnun dimalukan, gila dan hilang akal,
itu semua hanyalah kerisauan orang waras.

Let the lover be.

We have stopped living,
our concerns are merely of a continued existence,
we no longer engage with our surroundings,
merely going through the motions of daily events,
repetitive routines of banality, consuming and perceived productivity,

at the same time we are detached,
from the very thing being done,
this detachment is what allows immorality and corruption,
to proliferate uncontrollably,
as we no longer take ownership of our own being.

we no longer live,
we just exist.

but an existence for what? (have you asked yourself?)



hidup itu untuk merasa
namun kini amat sedikit yang hidupnya,
cuma sekadar wujud.

wujud yang tidak pernah ditanya makna,
maka berlalulah hari-hari seperti biasa,
sedangkan jiwa semakin ternoda.

hilang dimata tak mengapa, jangan kehilangan rasa!

Insanity

we search for permanence despite never knowing what it is,

either because human beings are categorically insane;

or we've experienced permanence before.

that permanance is God.

bukankah satu kegilaan mencari sesuatu yang kita tidak pernah tahu? menginginkan keabadian sedangkan tidak pernah tahu ertinya.

mungkinkah sifat manusia sememangnya tidak waras?

ataupun boleh jadi kita pernah mengetahuinya pada satu ketika dahulu.

"Alastu bi Rabbikum?" ~ "Qoluu balaa shahidna"

lupa bukanlah masalahnya. tapi telah terlupa yang kita lupa.

yang terlupa membuat kita teringat dan mencari.

we forget that we have forgotten. and that is the issue.

sepi itu bahagia hakiki
sufi itu suka mati
mati diri sebelum mati
agar semesta disinari cahaya mentari.

sepi sangat sepi
tapi terang dengan cahaya-Nya


"I swear by the forenoon; and by the night when it becomes peaceful"                    ..          Surah Ad-Duha (1-2)

only a mind at rest
will be able to see the rest.

by the light of dhuha,
and the silence of the night.

you reap what you sow. you planted weeds don't wait for roses. you dig for dirt don't hope to find gold.

a fool works at one thing but hopes for another thing.

until your inner state and your outer state are equal, you will never be whole.
until your tongue no longer have to make excuses for your crooked heart, you are veiled from sincerity.

until you rely in Allah, you will never find tranquility.



seseorang itu terletak pada lidahnya.
jika bengkok hatinya, maka bengkok jualah lisannya.

nilai seseorang terletak pada apa yang keluar darinya, bukan semata apa yang diakuinya.
dan yang semestinya keluar dari semua bernama manusia itu, ialah najisnya.

maka nilailah suatu itu seadanya.

hakikat diam

D - dengan
I - ini
A - aku
M - mati

hakikat diam. bukan mudah. apatah lagi hidup dalam dunia "bising" dan membisingkan.
diam di lidah mungkin namun berkecamuk dalamannya. bingit dan membingitkan

mati sebelum mati.
agar matinya jasadmu itu kerehatan, bukannya penyiksaan.

alangkah malangnya jika hidupnya disibukkan, dan matinya pula keseksaan.

moga mati itu tidur yang benar.

wahai jiwa-jiwa yang tenang.............


ilahi anta maqsudi, wa ridhoka matlubi, la maqsud illallah, la maqbud illallah, la mawjud illallah.... Allah huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.........

there are more broken people,
than there are broken things/machines.

what do we do?
create more things to cater these broken beings,
instead of mending the problem,
we try to fill them with empty things.

how can a hollow shell
be filled by empty things?

the never ending sickness.